NEWS UPDATE :  

BERITA

Medan Tempur Kompetisi Sains

Setelah menetapkan dua belas utusan melalui seleksi tingkat sekolah, jalan terjal menuju Kompetisi Sains Nasional (KSN) ternyata masih panjang dan berliku-liku. Dua belas siswa terpilih mewakili SMAN 2 Borong harus kembali mengikuti seleksi di Rayon Manggarai Raya pada hari Selasa, 10 Maret 2020. Seleksi tingkat rayon rencanannya dilaksanakan di Ruteng.

 

Sesungguhnya, sebagian siswa sudah melakukan manufer cepat, ada yang lansung tancap gas pasca publikasi nama-nama siswa yang lolos tingkat sekolah pada Kamis, 5 Maret 2020 pukul 21.00. Akan tetapi, para siswa yang mayoritas petarung pemula pada kompetisi ini mengaku gugup dan tenggang menjelang hari H. Kesimpulan ini dibuat, merujuk pada jawaban siswa yang mayoritas mengandalkan Kemurahan Tuhan untuk dapat lolos pada seleksi tingkat rayon.

 

 

Memburu Kejaran Waktu

Rentang waktu antara seleleksi sekolah dan seleksi tingkat rayon terbilang singkat. Hanya ada 4 hari persiapan, apabila manufer cepat sebagian siswa beberapa jam sebelum pergantian tanggal, tidak dihitung di dalamnya.

 

Dibawah komando Wakasek Kesiswaan, langkah persiapan kilat dirumuskan dan dilaksanakan. Distribusi bahan belajar disegerakan dengan memanfaatkan aneka daya. Pada pagi hari, bahan manual hasil print didistribusikan pada tiap siswa. Bahan berbentuk file PDF hasil penelusuran digital, dibagikan melalui WA Group KSN mulai sore hingga malam.

 

Sadar ditempah dalam waktu yang terbatas, para siswa mengaku membaca seolah-olah berada pada detik-detik terakhir kompetisi sains. Ada yang mengaku terjaga tengah malam, teringat dirinya adalah pertaruhan nama besar sekolah dan harapan keluarga, kemudian membaca untuk beberapa jam. Setiap detik menegangkan, begitu kira-kira kalau dirumuskan dengan kata-kata.

 

Langkah persiapan kilat sebagaimana dideskripsikan diatas, baik pada level guru maupun siswa dilakukan secara marathon sejak tanggal 6 sampai 9 maret 2020, tanpa kecuali; meskipun tanggal 8 maret 2020 adalah hari Minggu.

 

 

Guru Yang Baik

Bagaimanapun juga, pengalaman menempah siswa untuk mengikuti kompetisi sains tahun 2020 adalah guru terbaik untuk SMAN 2 Borong secara kelembagaan. Riak-riak bincang di antara petinggi sekolah dan di kalangan guru-guru mengindikasikan bahwa akan ada pendekatan yang berbeda untuk menghadapi kompetisi sains tahun berikutnya.

 

Kesadaran ini muncul didasarkan pada asumsi bahwa Kementerian Pendidikan dibawah kendali Mas Menteri Nadiem telah mendapatkan formulasi terbaik untuk menjaring siswa berprestasi, salah satunnya melalui KSN. Selain itu, menempah siswa untuk mengikuti kompetisi sains dengan waktu yang terbatas disadari tidak efektif.

 

Secara tersirat, pendekatan beda yang diusung SMAN 2 Borong untuk mengahdapi kompetisi tahun depan, terucap melalui komentar singkat Sang Pimpinan lembaga. Tahun depan harus lebih baik! tutur Dra. Saka Benedikta, Kepala SMAN 2 Borong di sela-sela bincang ringan.

 

 

Siswa Hebat dan Kemurahan Tuhan

Dalam keterbatasan waktu persiapan, harapan sekolah terakhir terletak pada kehebatan siswa secara individual dan kemurahan Tuhan. Bertarunglah tanpa rasa takut! Kalian ditakdirkan sebagai pemenang! demikian seuntai kalimat motivasi yang membakar semangat siswa oleh Wakasek Kesiswaan, Yohanes Baptista, S.Pd, M.Pd; sesaat sebelum menitipkan siswa pada Pembina (Andi Tukan, S.Pd) siang tadi.

 

Kalimat diatas, selain sebagai motivasi juga dapat dimaknai sebagai keyakinan yang (mungkin) juga serentak menjadi harapan bahwa siswa yang diutus memiliki kapasitas mumpuni pada bidangnya. Bagaimanapun juga, siswa yang diutus untuk seleksi pada tingkat Rayon adalah terbaik dan terhebat dari tiap sekola. Karena itu, selain kehebatan siswa secara individual, Kemurahan Tuhan adalah juga sandaran terakhir.

 

Selamat berjuang di medan tempur kompetisi sains putra-putri SMANDU!