
API UNGGUN: PENANDA PERUBAHAN
Dari tengah lapangan, Pemimpin upacara menyiapkan barisan dengan suara lantang. Serentak para peserta membusungkan dada membentuk sikap sempurna.
Suasana terasa hikmat saat Pembinaan memasuki lapangan upacara. Dihadapan peserta yang berbaris dalam 'formasi U', Sang Pembina mendapat penghormatan umum sebelum Pembawa Upacara membacakan acara selanjutnya.
Di tengah formasi, ada setumpuk kayu disusun berbentuk topi kerucut. Dari arah barat, matahari menyinari tumpukan kayu dan para peserta yang berbaju rapi Hitam-Putih. Sinarnya yang sedikit ke-emasan menambah keagungan upacara. Sore ini, Borong memang anggun.
Dalam sambutannya, Kanda Amatus Kadir , selaku pembina upacara berapi-api membawakan pidato yang sangat retoris. Inti pesannya, gaya hidup lama hendaknya hancur seperti abu dan harapan baru membara seperti api. Di akhir wejangan, terdengar sorak-sorai tepuk tangan para peserta upacara menggelegar.
Dengan wajah riang gembira para peserta upacara (yang juga siswa baru SMAN 2 Borong) menyanyikan lagu 'Api unggun telah menyala'. Suasana hikmat dan agung sekejap jadi haru. Sementara tumpukan kayu berbentuk kerucut sekarang nyala membara.
Salah satu diantara murid baru itu, kepada saya mengatakan, bersyukur karena telah menyelesaikan tahapan MPLS ini dengan baik. Dia bertekad pada dirinya sendiri untuk mempersembahkan performa terbaik dalam proses yang telah lama dirindukannya ke depan.
Dia percaya Api Unggun itu penanda perubahan. Penanda tekad. Penanda komitmen. Semoga.
( YOHANES BAPTISTA, S.Pd, M.Pd)