-800x643.jpeg)
CATATAN MGMP DUA HARI TERAKHIR
Akhirnya, kegiatan MGMP telah selesai. Berikut catatan saya.
-SIHIR GURU MUDA-
================
Hari ini adalah momen yang menyesakkan. Tampaknya, guru-guru muda ini telah benar-benar siap 'terbang'. Mereka hebat dan penuh rasa ingin tahu. Ini terbukti pada saat mereka dipercaya sebagai narasumber.
Sejak setelah penampilan Pak Vinsensius Negar , Pak No Adrianusdebrittodowo Tukan dan Pak Dominikus kali lalu; saya sangat termotivasi untuk tampil lebih keren. Intinya, lebih dari tiga Guru Penggerak kami di atas. Niatnya ingin membius rekan-rekan guru dengan sesuatu yang mengejutkan. Faktanya, gagal.
Kemarin adalah jadwal dua guru hebat kami tampil. Pak Nik (Nara sumber Praktik Baik) dan Pak Paulinus (Guru Orbit) adalah orangnya.
Ketika pagi-pagi, dengan penuh semangat saya ingin memulai, ternyata sebagian besar guru belum tuntas dengan Pak Nik. Karena itu, saya beri tambahan satu jam (ambil dari waktu yang seharusnya saya tampil).
Ajaib! Satu jam itu ternyata serasa semenit bagi rekan-rekan guru. Bukannya lelah, rekan-rekan guru kami malah ingin tahu lebih banyak. Saya berharap forum MGMP akan lelah sebelum jam makan siang.
Saya salah! Sambil dan setelah makan pun rekan-rekan guru masih semangat belajar banyak hal dari orang-orang muda ini. Saya kira, sangat sulit menyihir orang selama dua hari. Saya sendiri mungkin hanya mampu 30 menit. Tapi mereka membuktikannya.
Tetap rendah hati dan terus belajar guru-guru hebat dan handal.
-INKLUSIVITAS: RENCANA YANG TERTUNDA-
=====≠==============================
Materi saya sebetulnya adalah refleksi dan coaching. Saya berencana mengajak rekan-rekan guru untuk nonton bareng.
Iya, nonton film tentang pendidikan. Saya berharap setelah nonton rekan-rekan guru bisa bercerita "guru seperti apa kita ini?".
Judul filmnya 'TAREE ZAMEEN PAR'. Ini adalah film India tentang seorang anak disleksia(susah baca) bernama IKSAN. Seorang anak hebat dan spesial yang hidup dilingkungan salah.
Dia dibully. Dianggap bodoh. Dimarahi orang tua. Hingga pertemuan dengan Pak Guru Nikumbh mengubahnya. Dia kembali ceriah. Potensi terbaiknya dapat dieksplor. Akhirnya, dapat membanggakan orang tua, guru, dan sekolahnya.
Jika anda tertarik nonton filmnya silahkan cari di YouTube. Alur singkatnya dapat ditonton di sini : https://youtu.be/Pq6SXLzPRi4
Saya hanya gelisah. Ada banyak Iksan disekitar kita. Mereka itu anak hebat yang spesial berada dilingkungan yang salah.
Malangnya lagi, tak ada Oemar Bakrie (seperti Pak Nikuhm) yang bersedia menolong. Apalagi harus menunggu sekolah kaya. Atau tunggu pemerintah buat program. Padahal, orang-orang seperti Einstein (yang syukuri keberadaannya karena bermanfaat untuk dunia) adalah anak-anak seperti Iksan dulunya.
Ayo kita promosikan iklim inklusivitas disekolah kita. 💪 Mudah-mudahan, dikesempatan lain saya juga dapat berbagi dengan rekan-rekan guru di sekolah.
-FOKUS PADA PRAKARSA-
=====================
Kembali lagi, karena tidak sempat membersamai rekan-rekan guru melalui TAREE ZAMEEN PAR; saya akhirnya menyempatkan diri untuk menemani anak-anak saya di Komit Publik Speaking.
Saya juga harus sungguh-sungguh sadar dan percaya. Suatu saat nanti mereka mendengar saya hanya karena rasa hormat. Waktu itu adalah saat kemampuan mereka telah melampaui gurunya sendiri. Dan bagi seorang guru itu adalah waktu terbaik.
TETAP JADI HEBAT!
#Revolusi Putih
(YOHANES BAPTISTA, S.Pd, M.Pd)