Hadir Sebagai Kompetitor Baru, SMAN 2 Borong Tampil Gacor Dalam Kompetisi Matematika STKIP Citra Bakti Ngada
SMAN
2 Borong mengukir sejarah baru dalam ajang kompetisi matematika se-NTT yang
diselenggarakan oleh STKIP Citra Bakti Ngada pada 14 Oktober 2024. Kompetisi ini
diikuti oleh 17 sekolah di NTT dengan total peserta 85 siswa dengan rincian 47
peserta pada level 2 dan 38 peserta pada level 1.Sekolah yang berpartisipasi
dalam kompetisi ini mengutus setidaknya 5 siswa bahkan terdapat sekolah
tertentu yang mengutus 8 siswa. SMAN 2 Borong sendiri hanya mengutus 4 siswa.Dalam
ajang ini, SMAN 2 Borong hadir sebagai kompetitor baru dibandingkan dengan SMAK
Regina Pacis, Seminari Mataloko, SMAN 2 Boawae, SMAN 1 Aesesa, dan SMAK
Fransiskus Boawae yang tak lain merupakan kompetitor lama. Lomba dilaksanakan
dengan sistem bertahap; babak penyisihan, semifinal, hingga babak final. Uniknya,
kompetisi ini membagi peserta kedalam 2 level; level 1 untuk peserta kelas 10
dan level 2 untuk kelas 11.SMAN 2 Borong mengutus Olgerius Efendri Satu (Even) sebagai
peserta pada level 1 sementara pada level 2 yaitu Charles Defino Yosenda (Divo),
Margareta Tawa (Rati), dan Hepylaria Caecilia Nurani (Rani).
Peserta mengawali kompetisi denganberkutat pada 20 soal pilihan ganda babak penyisihan. Babak ini dilalui dengan menyisihkan 60 dari 85 peserta. Even, Divo dan Rati sukses menyelipkan nama dalam list20 peserta yang lolos ke babak semifinal dengan rincian; Divo dan Rati menempati urutan ke-6 dan ke-8. Sementara Even menempati urutan ke-20. Selain adu kecerdasan matematis, babak penyisihan boleh jadi menjadi ruang adu keberuntungan sebab soal dikemas dalam bentuk pilihan ganda. Kemampuan problem solving dan critical thingking benar-benar teruji dalam babak semifinal sebab soal test menggunakan modelesai. Divo dan Even menghadapi tantangan ini dengan api optimisme. Alhasil, Divo sukses mengukir nama pada top ten peserta yang melaju ke babak final untuk level 2. Sementara Even berada pada urutan ke-6 untuk level 1.
Berkat keuletannya, Divo memetik buah manis di akhir kompetisi. Siswa bertubuh mungil ini sukses keluar sebagai pemenang pertama untuk level 2 Kompetisi Matematika STKIP Citra Bakti Ngada. Berikut ini pemenang lainnya pada setiap level. Pemenang pada level 1: juara 1 SMAK Regina Pacis, juara 2: SMAN 1 Aesesa, juara 3 SMA Seminari Mataloko, juara 4 SMAK Fransiskus Boawae. Pemenang pada level 2: juara 1 SMAN 2 Borong, juara 2 SMAN 2 Boawae, juara 3 SMAK Regina Pacis, juara 4 SMAN 1 Riung Barat.
Dalam
sambutannya, kepala SMAN 2 Borong, Siprianus Nahur,menandaskan bahwa pencapaian
yang diraih siswanya itu ialah buah dari kegigihan dalam belajar. Ia pun
berharap bahwa di masa depan, ada siswa lain yang mengikuti jejak Divo.
Ditemui
di ruang kerjanya, salah satu mentor Matematika SMAN 2 Borong, Fidelis Raso, menyampaikan
kebanggannya atas keberhasilan siswa bimbingannya.
“Saya merasa sangat bangga dengan pencapaian anak-anak. Apalagi mereka bersaing dengan utusan sekolah unggul di Ngada dan Nagekeo. Di awal saya merasa bahwa waktu persiapan sangat minim, tetapi karena bimbingan yang intens, saya menjadi percaya diri bahwa anak-anak saya bisa bersaing. Saya berharap dengan pencapaian adik Divo ini, siswa lain semakin mencintai Matematika”
Guru
matematika yang akrab dipanggil Pak Indek ini juga menginformasikan bahwa siswa
yang diutus dalam kompetisi ini merupakan siwa yang tergabung dalam kelas Ekstrakurikuler
Akademik Matematika. Salah satunya ialah Divo. Senada dengan mentornya, Divo
mengaku sangat bangga dan puas dengan pencapaian yang diraihnya.
“Saya merasa sangat
bangga karena bisa mengungguli peserta dari SMAK Regina Pacis. Pencapaian ini
hasil kerja keras saya. Malam setelah makan saya sempatkan diri untuk belajar
mandiri. Saya berharap junior saya bisa meneruskan, bahkan melebihi pencapaian
saya.”
Sebagai
junior, Even menyadari bahwa ia memiliki tanggungjawab untuk meneruskan
prestasi seniornya (Divo). Ia berkomitmen untuk belajar lebih keras sehingga
dapat meraih kejuaraan pada kompetisi matematika tahun depan.
“Saya merasa waktu bimbingan yang tidak cukup, hanya satu minggu saja. selain itu terdapat materi yang belum diajarkan meskipun sudah saya pelajari secara mandiri. saya berkomitmen untuk meraih juara bahkan menjadikan SMAN 2 Borong sebagai juara umum”